LKS Pengaruh Islam Di Nusantara
A.
Ringkasan Materi
1. Masuknya Islam Ke Indonesia
Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara
dengan mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam. Tentu kita sebagai
orang Indonesia yang beragama Islam harus tau mengenai sejarah masuknya agama
Islam di Indonesia. Kapan sebenarnya agama Islam masuk ke wilayah Indonesia? Berikut
ini beberapa pendapat mengenai kapan masuknya Islam di Indonesia.
1. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 7
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7
merupakan salah satu pendapat dari para ahli berdasarkan beberapa bukti yang
berhasil ditemukan. Berdasarkan berita dari para pedagang Arab, ternyata pada
abad ke 7 mereka sudah menjalin hubungan perdagangan di wilayah Nusantara. Bukti
mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7 juga berasal dari
berita Cina / Tiongkok.
2. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 11
Selain abad ke 7, para ahli sejarah juga berpendapat
bahwa masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 11. Pendapat tersebut
berdasarkan bukti yang berhasil ditemukan yaitu sebuah batu nisan bersejarah di
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Batu nisan tersebut merupakan batu nisan dari
Fatimah Binti Maimun. Angka tahun yang tercantum pada batu nisan tersebut yaitu
tahun 1082 M.
3.
Masuknya Agama Islam ke
Indonesia pada Abad ke 13
Pendapat dari para ahli mengenai kapan sejarah
masuknya Islam ke Indonesia yang ke 3 yakni terjadi pada abad ke 11. Bukti yang
menjadi dasar agama Islam masuk ke Indonesia pada abad tersebut meliputi :
berita dari Marcopolo, runtuhnya Dinasti Abassiah pada tahun 1258, berita dari
Ibnu Batutah tahun 1345, dan peninggalan batu nisan dari Sultan Malik As Saleh
(Kerajaan Samudra Pasai). Itulah ketiga pendapat terkait kapan sejarah masuknya
Islam di Indonesia yang perlu kita ketahui. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
tidak terlepas dari teori-teori yang mendukungnya.
Berikut ini pendapat dari beberapa tokoh terkait
dengan Teori Masuknya Islam ke Indonesia :
1. Teori Gujarat
Teori Gujarat merupakan pendapat dari tokoh yang
bernama J Pijnapel dan Snouck Hurgronje. Mereka berpendapat bahwa sejarah
masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 13, agama Islam yang ada di
Nusantara berasal dari Gujarat, India. Teori Gujarat dikuatkan dari bukti yang
berhasil ditemukan yaitu batu nisan Malik As Saleh. Selain itu, teori ini
dikuatkan dengan miripnya ajaran agama Islam di Indonesia dengan Islam di Asia
Selatan yakni ajaran Tasawuf.
2. Teori Persia
Pelopor teori ini bernama Hoessein Djajadiningrat, ia
berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia merupakan berasal dari
Persia. Orang-orang persia berdatangan ke Nusantara untuk melakukan perdagangan
sekaligus menyebarkan agama Islam. Masuknya para pedagang Persia untuk
menyebarkan pengaruh agama Islam tersebut terjadi pada abad ke 12. Bukti yang
menjadi dasar dalam teori persia adalah adanya keberadaan aliran Syiah saat
awal-awal Islam masuk ke Indonesia. Selain itu, terdapat kesamaan tradisi dan
budaya Islam di Indonesia dan Persia, contohnya tradisi peringatan 10 Muharam.
3. Teori Makkah / Arab
Pada teori ini dijelaskan bahwa sejarah masuknya
Islam ke Indonesia berasal dari Makkah dan Madinah. Dalam teori ini dijelaskan
bahwa Islam masuk ke wilayah Indonesia terjadi pada abad ke 7 M. Dasar / bukti
yang menguatkan Teori Makkah yaitu adanya perkampungan Islam yang terdapat di
Sumatera Utara, tepatnya di Pantai Barus atau lebih dikenal dengan Bandar
Khalifah. Bukti mengenai perkampungan tersebut berasal dari berita Cina yang
dibuat oleh Chu Fan Chi. Orang-orang dari Arab tersebut selain melakukan
perdagangan juga menyebarkan agama Islam, kemudian mereka membuat perkampungan
Islam di daerah tersebut.
- Persebaran Islam di Indonesia
Proses
penyebaran agama Islam melalui enam saluran, yaitu perdagangan, perkawinan,
tasawuf, pendidikan, kesenian dan politik.
1. Melalui Perdagangan
Awal
masuknya Islam di Indonesia melalui perdagangan, pedagang-pedagang ini berasal
dari Arab, Persia dan India. Islamisasi melalui perdagangan sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
perdagangan bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil
mendirikan masjid, bahkan di beberapa tempat seperti pesisir utara Jawa,
penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit banyak yang masuk
Islam.
2. Perkawinan
Dari
sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik
daripada rakyat pribumi sehingga rakyat pribumi terutama putri-putri bangsawan
tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum menikah, mereka
masuk Islam terlebih dahulu. Setelah memiliki keturunan, pada akhirnya
membentuk kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Islam. Jalur perkawinan
ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak
bangsawan atau raja, karena dari sini dapat mempercepat proses Islamisasi.
Seperti yang terjadi antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Manila,
Sunan Gunung Djati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campaka
yang nantinya memiliki keturunan yang bernama Raden Patah.
3. Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf membawakan ajaran
Islam dengan ajaran yang sebelumnya sudah dikenal oleh msyarakat luas. Mereka
memiliki kekuatan magis dan dipercaya mempunyai kekuatan-kekuatan yang dapat
menyembuhkan seseorang. Melalui tasawuf, “Bentuk” Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi memiliki persamaan dengan ajaran mereka sebelumnya, yaitu
agama Hindu-Buddha. Ahli-ahli tasawuf tersebut, seperti Hamzah Fansuri, Syekh
Lemah Abang, Sunan Panggung dan lain-lain.
4. Pendidikan
Islam
dibawakan melalui pendidikan, seperti pesantren yang kita kenal sekarang ini.
Mereka yang belajar agama Islam tentu dapat menyebarkannya kembali ke
daerah-daerah lain.
5. Kesenian
Saluran
Islamisasi melalui kesenian yang paling terkanl adalah pertunjukkan wayang.
Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam pementasan wayang. Sunan
Kaliga melakukan Islamisasi dengan penceritaan Mahabarata dan Ramayana ditambah
dengan nama-nama pahlawan Islam. Sastra (Hikayat, babad), seni bangunan dan
ukir dijadikan sebagai proses Islamisasi.
6. Politik
Islam
lebih mudah diterima dan berkembang ketika seorang raja masuk Islam. Karena
pada saat itu, ketika seorang pemimpin masuk Islam pada umumnya rakyat pun akan
mengikutinya.
- Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Masuknya
kebudayaan Islam memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
Indonesia. Perpaduan kebudayaan lokal dan Islam menghasilkan akulturasi dalam
berbagai bidang kehidupan di Indonesia. Pengaruh kebudayaan Islam pada
masyarakat tercermin pada berbagai bidang, antara lain sebagai berikut;
a. Bidang Politik
Dalam
bidang politik masuknya budaya Islam, kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mulai
runtuh dan peranannya mulai digantikan oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak
Islam. Dalam sistem pemerintahan rajanya bergelar Sultan atau Sunan. Nama raja
juga disesuaikan dengan nama Islam. Dalam ajaran Islam menyebutkan bahwa
manusia merupakan wakil Tuhan di dunia. ketika menjalankan roda pemerintahan,
sultan didampingi oleh ulama.
b. Bidang Sosial
Dalam
ajaran agama Islam tidak menerapkan sistem kasta serti agama Hindu. Hal ini
menyebakan pengaruh Islam berkembang pesat dan mayoritas masyarakat Indonesia
memeluk agama Islam. Begitu juga dengan sistem penanggalan, pada awalnya
masyarakat Indonesia mengenal kalender Saka yang merupakan kalender Hindu.
Dalam kalender Saka terdapat nama hari pasaran seperti pahing, pon, wage,
kliwon, dan legi. Seiring perkembangan Islam, Sultan Agung dari kerajaan
Mataram menciptakan Kalender Jawa. Kalender itu menggunakan perhitungan seperti
Hijriah (Islam). Sultan Agung mengganti nama bulan seperti Muharram diganti
dengan Syuro, Ramadan diganti dengan Pasa. Nama-nama hari tetap menggunakan
hari-hari sesuai dengan bahasa Arab dan hari pasaran pada Kalender Saka juga
dipergunakan.
c. Bidang Pendidikan
Pada
awal-awal masuknya Islam di Indonesia, mulanya pendidikan agama dilaksanakan di
Masjid, Langgar, atau Surau. Pelajaran yang diberikan adalah membaca Al-Qur’an,
tata cara peribadatan, akhlak, dan keimanan. Seiring berjalannya waktu,
kemudian muncul pesantren yang merupakan pengadopsian dari agama Hindu. Pesantren
adalah sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk
belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru atau sering dikenal dengan
sebutan Kiai. Siswa diajarkan mendalami ilmu agama Islam sesuai dengan
syariat-syariat agama Islam. Pesantren dalam bahasa Jawa memiliki makna
seseorang yang mengikuti aktivitas gurunya.
d. Bidang Agama
Pada
masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu-Buddha,
atau menganut kepercayaan roh halus. Hingga saat ini, sebagaian besar
masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
e. Bidang Kebudayaan
Adat
istiadat dan kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa
ucapan salam, acara tahlilan, syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal
kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji
dan sholawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah
peribadatan atau masjid di Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur
masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.
4.
Kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia
Berikut
Ringkasan tentang Kerajaan - Kerajaan Islam yang pernah ada di
Indonesia.
Kerajaan
Samudera Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai yang merupakan kerajaan
kembar. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh Kabupaten Lhok Seumawe
atau Aceh Utara kini. Kemunculannya sebagai kerajaan Islam diperkirakan awal
atau pertengahan abad ke-13 M, pendiri
dan raja pertama kerajaan ini adalah
Malik al-Saleh, sebagai hasil dari proses islamisasi daerah pantai yang pernah disinggahi
pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8 M, dan seterusnya. Daerah yang
diperkirakan masyarakatnya sudah banyak yang memeluk agama Islam adalah Perlak,
sepeti yang kita ketahui berita dari Marco Polo yang singgah di daerah itu pada
tahun 1292. Bukti berdirinya kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-13 M, itu
didukung dengan adanya nisan yang terbuat dari granit asal Samudra Pasai.
Kerajaan Demak
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun
1478. Pada saat itu ulama memegang peranan yang penting dalam pemerintahan
misalnya dengan diangkatnya Sunan Kalijaga dan Ki Wanalapa sebagai penasihat
kerajaan. Kerajaan Demak mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan
Trenggono. Pada tahun 1527 ketika armada Portugis datang untuk mendirikan
benteng di Sunda Kelapa, Kerajaan Demak berhasil memukul mundur. Pada masa
kekuasaan dipegang oleh Jaka Tingkir, pusat pemerintahannya dipindah dari Demak
menuju Pajang.
Kerajaan Mataram
Kerajaan
Mataram mencapai masa kejayaan pada masa kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma
yang bergelar Sultan Agung Senopati Ing Alaga Ngabdurrahman Khalifatullah. Saat
itu kekuasaan Mataram sangat luas dan
seluruhnya berhasil disatukan. Kerajaan yang dipimpin oleh Sutajaya ini adalah
kerajaan kedua yang kini bercorak Islam, sementara yang dulu bercorak Hindu.
Namun letak Mataram Islam berada di bekas wilayah Kerajaan Mataram Hindu.
Sementara itu, Pajang yang dulu menjadi pusat kerajaan, msuk menjadi wilayah
kekuasaan Mataram Islam, dan Pangeran Benowo sebagai adipati Pajang.
Kerajaan Banten.
Sunda
Kelapa adalah pelabuhan yang pentig di Muara Sungai Ciliwung. Kedudukannya
lebih penting dari pada dua kota pelabuhan Pajajaran lainnya, yakni Banten dan
Cirebon. Setelah Fatahillah yang juga menantu Sunan Gunung Jati berhasil
menaklukkan Portugis di Sunda Kelapa, Banten dikembangkan sebagai pusat perdagangan
sekaligus tempat penyiaran agama. Setelah Sunan Gunung Jati menaklukan Banten
pada tahun 1525 M. Ia menyerahkan kekuasaan kepada putranya yang bernama Sultan
Hasanuddin. Sultan Hasanuddin kemudian menikah dengan Putri Demak dan
diresmikam menjadi Panembahan Bnten pda tahun 1552 M. Ia meneruskan usaha
ayahnya dalam meluaskan daerah Islam, yaitu Kelampung dan Sumatera Selatan.
Pada tahun 1527 M, ia berhasil menaklukan Sunda Kelapa. Banten juga berhasil
merdeka dan melepaskan diri dari Kerajaan Demak. Kerajaan Banten ini mengalami
kemajuan yang sangat penting pada masa kekuasaan Ki Ageng Tirtayasa.
Kerajaan Banjar
Pada
abad ke-16, di pedalaman Kalimantan terdapat Kerajaan Nagaradaha (Kerajaan
Daha). Banjarmasin merupakan slah satu wilayah kekuasaan kerajaan tersebut.
Kerajaan Banjar merupakan kelanjutan dari Kerajaan Daha yang beragama Hindu
yang dipimpin oleh Raja Sukarama. Adipai Banjarmasi yang bernama Raden Samudera
berhasil menaklukan kerajaan Nagaradaha dengan bantuan Kerajaan Demak. Akhirnya
berdirilah Kerajaan Banjar dengan Raden Samudera sebagai rajanya. Setelah masuk
Islam ia bergelar Sultan Suryanullah. Islam pertama kali masuk ke Banjarmasin
pada abad XVI. Saat itu proses islamisasinya sebagian besar dilakukan oleh
Kerajaan Demak. Dalam waktu yang tidak cukup lama, bahkan Islam banyak dianut
masyarakat dari suku Bugis di sungai bagian timur Kalimantan. Ulama yang sangat
terkenal di kerajaan tersebut adalah Syeh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Kerajaan
Ternate.
Kerajaan
Ternate berdiri pada abad ke-13 di Maluku Utara, dengan ibu kotanya di Sampalu.
Rajanya bernama Sultan Zaenal Abidin, ia belajar agama Islam di Gegesik.
Kerajaan Ternate merupakan penghasil rempah-rempah yang besar di Nusantara.
Pada abad ke-15, kerajaan ternate menjadi kerajaan terpenting di Maluku.
Kerajaan Ternate mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Baabullah.
Pada waktu itu wilayah kekuasaan Ternate sampai ke Philipina Selatan. Untuk
menjaga wilayah keamanannya, ia memiliki 100 kapal kora-kora untuk menjaga
wilayahnya. Pada masa itu Sultan Baabullah mendapat gelar seabagai “Yang
Dipertuan di 72 pulau”. Ia juga dikenal sebagai pahlawan yang gigih menentang
penjajahan Portugis. Dengan kegigiannya ia bersama rakyatnya nerhasil mengusir
Portugis dari Maluku pada tahun 1795.
Kerajaan Tidore
Seperti
halnya Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore pun merupakan penghasil cengkeh yang
besar. Berkat hasil cengkehnya itu kerajaan Tidore menjadi kerajaan yang maju.
Raja yang terkenal di Kerajaan Tidore adalah Sultan Nuku. Pada masanya,
kekuasan Tidore meliputi Halmahera, Seram, Kai, dan Irian Jaya. Pada mulanya
kerajaan Ternate dengan Kerajaan Tidore hidup damai berdampingan. Namun sejak
kedatangan Portugis , kedua kerajaan ini di adu dombakan, setelah mengetahui
bahwa Portugis ingin menguasai Maluku, akhirnya dua kerajaan ini bersatu dan
mengusir Bangsa Portugis dari Maluku.
- Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia
Sejak agama dan kebudayaan Islam
memasuki Indonesia, terjadilah proses Islamisasi terhadap masyarakat di
nusantara. Bersamaan dengan proses Islamisasi itu, mulailah terjadi perubahan
sosial budaya ke arah pembentukan budaya baru yang bernafaskan Islam. Seperti diketahui bahwa, sebelum kedatangan
agama dan kebudayaan Islam, budaya Indonesia masih bercorak Hindu dan Budha,
namun seiring dengan masuknya budaya Islam ke Indonesia, proses integrasi
budaya Hindu - Budha dengan kebudayaan Islam pun menjadi tidak dapat
dihindarkan. Apa saja peninggalan
sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak uraiannya berikut ini!
1.
Masjid
Salah satu peninggalan sejarah
Islam di Indonesia yang paling banyak ditemukan hingga kini adalah masjid.
Seperti diketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam,
sehingga wajar jika seni arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat
keberadaannya saat ini. Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha
di masa awal penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga
dipengaruhi oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki beberapa
keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang berundak dan
berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya mihrab atau tempat
imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya berbentuk bujur sangkar.
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan
sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat kita jumpai hingga kini adalah seni
kaligrafi. Bagi Anda yang belum tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf
Arab dengan gaya dan susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya
diambil dari potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran. Seni kaligrafi yang
menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada masa silam dapat kita
temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya pada dinding masjid, gapura,
atau pada batu nisan.
3.
Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang
merupakan tempat tinggal bagi raja dan keluarganya sebetulnya telah ada sejak
jaman pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk,
arsitektur keraton menjadi lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur
Tengah. Beberapa keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang
hingga kini masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh, Istana
Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton Pakualaman.
4.
Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di
Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam bentuk seni dan gaya arsitektur.
Kesusatraan juga berkembang cukup pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam
di Indonesia. Kesusastraan tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat,
babad, dan syair. Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara
lain syair Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul
Muluk, syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5.
Pesantren
Sejak masuknya Islam di
Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga pendidikan agama yang telah
melahirkan banyak mubaligh. Pesantren dianggap sebagai salah satu peninggalan
sejarah Islam di Indonesia karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan
syiar Islam Nusantara. Pesantren di
Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu Kertawijaya dari
Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh Sunan Ampel ini
kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para santri diajari tentang
banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al Quran, kitab Kuning, tauhid,
fiqih, akhlak, dan tasawuf. Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia
antara lain Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang,
Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan,
dan Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
6.
Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini
masih digunakan sebagian masyarakat Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara
adat Jawa sekaten juga merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang
tak bisa dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu. Nah,
itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat kita
temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan sejarah tersebut
membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan hanya mempengaruhi
kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga seluruh aspek kehidupan.
EVALUASI
- Pilihlah Jawaban Yang Kamu Anggap Paling Tepat
1.
Islam pertama kali masuk ke bumi Nusantara pada abad ke- ...
a. 5 M c.
11 M
b. 7 M d.
13 M
2.
Bukti pengaruh Islam telah masuk di Jawa Timur pada abad ke-11 adalah ...
- Masuknya mubaligh-mubaligh Islam dari Arab ke Nusantara
- Para pedagang Gujarat yang sudah masuk ke Indonesia
- Adanya makam Fatimah binti Maimun
- Batu nisan Sultan Malik al Saleh
3.
Selain melalui perdagangan baik oleh pedagang Arab, Persia, maupun Gujarat
penyebaran Islam di Indonesia juga banyak dilakukan secara damai melalui ...
- Pendidikan dan kesenian c. Penjajahan dan kolonisasi
- Penaklukan dan penguasaan d. Pemaksaan dan iming-iming
4.
Hoessein Djajadiningrat mengemukakan pendapat bahwa agama Islam yang masuk ke
Indonesia dibawa oleh orang Persia. Hal ini didasarkan pada adanya bukti . . .
.
- Tradisi perdagangan yang telah berlangsung lama
- Kesamaan nisan di Sumatra Utara dan Gresik
- Ajaran Islam yang berintikan mazhab Syafi’i
- Adanya aliran Syi’ah di Indonesia
5.
Bukti sejarah bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 Masehi adalah …
- Batu nisan Sultan Malikul al-Saleh Dari Samudra Pasai
- Catatan Hsin-tangshu dari Dinasti Tang di Cina
- Tradisi Tabot di Pariaman Sumatera Barat
- Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah
6.
Suatu masyarakat muslim dapat terbentuk dengan mudah melalui saluran islamisasi
berupa perkawinan, alasannya adalah . . . .
- Perkawinan antara pedagang muslim dan penduduk pribumi sangat mudah dilakukan
- Pedagang muslim banyak yang menikah dengan salah seorang keluarga bangsawan
- Perkawinan antar pedagang muslim dapat mempererat persaudaraan
- Perkawinan akan menghasilkan sebuah keluarga muslim
7.
Yang merupakan contoh cara penyebaran Islam melalui bidang kesenian adalah …
- Pernikahan penduduk pribumi dengan pedagang-pedagang yang beragama Islam
- Hubungan perdagangan antara negara-negara Arab dengan bangsa Indonesia
- Melalui lembaga-lembaga pendidikan di Surau dan pesantren
- Melalui media wayang kulit yang disukai oleh rakyat
8.
Kerajaan Islam pertama di Indonesia
adalah …
- Mataram c. Banten
- Aceh d. Samudra Pasai
9.
Siapa sultan pertama dari Kesultanan Banjar ?
- Sultan Rahmatullah c. Sultan Khairul Saleh
- Sultan Rakyatullah d. Sultan Suryanullah
10.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh ….
- Sultan Zainal Abidin c. Sultan Malik al Tahir
- Sultan Malik az Zahir d. Sultan Malik as Saleh
11.
Salah satu pengaruh agama dan kebudayaan Islam di Indonesia adalah ...
- Berkembangnya tulisan kaligrafi c. Penggunaan huruf Pallawa
- Berkembangnya bahasa sanskerta d. Keindahan ukiran pada candi-candi
12.
Karya sastra berupa cerita atau dongeng yang ditulis sebagai penghilang
kesedihan dan penenang hati disebut ...
- Babad c. Syair
- Hikayat d. Suluk
13.
Apa pengaruh Islam pada bidang politik
terhadap masyarakat Indonesia ?
- Perubahan bentuk pemerintahan dari kerajaan menjadi Kesultanan
- Pola seni ukir dalam bentuk daun-daunan dan garis-garis geometri
- Hilangnya sistem kasta dalam kehidupan masyarakat
- Bentuk kubah masjid berupa atap tumpang
14.
Karya sastra peninggalan Islam yang berubah
dongeng atau cerita untuk pembangkit semangat disebut …
- Suluk c. Hikayat
- Syair d. Babad
15.
Seni menulis indah dan menarik dengan menggunakan huruf-huruf Arab disebut …
- Demografi c. Kaligrafi
- Fotografi d. Kartografi
II. Jawablah pertanyaan dengan
ringkas dan jelas
1.
Bagaimana proses islamisasi yang terjadi di Indonesia? Jelaskan pendapatmu!
2.
Jelaskan pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia di bidang pendidikan?
3.
Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan Islam di Indonesia?
4.
Jelaskan fungsi pesantren dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia?
5.
Sebutkan dan jelaskan salah satu teori masuknya Islam ke Indonesia?
6.
Sebutkan peninggalan sejarah bercorak Islam yang ada di Indonesia?
8.
Mengapa agama Islam mudah di terima masyarakat Indonesia?
7.
Jelaskan masa awal perkembangan agama Islam di Indonesia?
9.
Jelaskan perkembangan kerajaan Islam pertama di Indonesia?
10.
Tuliskan bukti-bukti perkembangan awal Islam di sumatera?
III.
Penugasan
Bentuklah kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang siswa. Lakukanlah sebuah penelitian sederhana tentang
tradisi-tradisi yang lahir karena pengaruh Islam yang berakulturasi dengan
kebudayaan lokal, informasi bisa didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap
tokoh agama atau tokoh masyarakat yang berada di tempat tinggalmu. Presentasikanlah
hasil penelitian kalian di depan kelas.
IV.
Lingkari jawaban yang tepat (B atau S) untuk
pernyataan di bawah ini.
- B / S Agama Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-7
- B / S Teori Gujarat menyatakan bahwa agama Islam masuk ke nusantara dibawa oleh pedagang dari tiongkok
- B/S Pendiri dan raja pertama dari kerajaan samudera pasai adalah Malik al-Saleh
- B/S Kerajaan Mataram mencapai masa kejayaan pada masa kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang bergelar Sultan Agung Senopati Ing Alaga Ngabdurrahman Khalifatullah.
- B/S Kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf latin dengan gaya dan susunan yang indah.