-->
Pendidikan Kecakapan Hidup SMP/MTs

Pendidikan Kecakapan Hidup SMP/MTs


Kecakapan hidup

 

 

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PKH)

SMP AL MADINAH
TAHUN AJARAN 2018/2019

1.        Pengertian.
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif  mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan  sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi siswa  dalam menghadapi perannya di masa mendatang secara menyeluruh.

2.        Tujuan
Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah
a.       mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga  dapat digunakan untuk memecahkan  berbagai masalah,
b.      memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik, dan
c.       memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,
d.      memberikan kesempatan kepada madrasah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas, dan
e.       mengoptimalkan pemanfaatan  sumber daya di lingkungan  madrasah dan di masyarakat.


3.        Pendidikan Kecakapan Hidup
  1. Berdakwah Aktif
Indikator :
1.                  Dapat menjadi contoh yang baik  bagi  lingkungannya (bil hal)
2.                  Dapat mengajak kepada kebaikan dalam bentuk  verbal (bil lisan)
3.                  Berani mencegah dan melawan kemungkaran
4.                  Mampu memberikan kultum dan pembacaan hadits pilihan.
Program Kegiatan:
1.      Pembiasaan perilaku yang baik kepada santri dengan sistem keteladanan dari ustadz, pengasuh, santri kelas atas sampai  kelas  bawah.
2.      Pelatihan kultum/ khitobah / pidato
3.      Mengadakan lomba pidato di lingkungan pesantren
4.      Mengikuti lomba pidato ditingkat lokal maupun regional
5.      Kultum ba’da sholat tarawih                                      
6.      Mengaktifkan santri dalam program-program sekolah khususnya di  masjid dan asrama.
7.      Membaca hadits pilihan ba’da sholat duhur
  1. Ekselen Dalam Penguasaan Al Qur’an
Indikator :
1.      Rajin membaca Al Qur’an
2.      Santri memiliki kemampuan bacaan Al Quran dengan tartil  yang standar sesuai aturan makhroj dan tajwid
3.      Santri mampu menghafal Al Quran 6 Juz : 1, 2, 3, 4, 29, dan 30
4.      Santri mampu menulis khot nashi juz 30 dan 29.
5.      Santri memiki kemampuan menerjemahkan dan memahami ayat dan atau surat pilihan dalam Al Qur’an
Program Kegiatan:
1.      Program Idad Tahsin Al Quran
2.      Halaqah Al Qur’an yang terprogram dengan baik
3.      Semaan  Al Qur’an secara rutin dan terjadwal di masjid bekerjasama dengan Biro Al Quran dan Bahasa.
4.      Ujian  Tertutup dan TerbukaTahfidz Al Quran
5.      Sertifikasi Tahfidz Alquran
6.      Pembiasaan membawa Al Qur’an setiap saat.
  1. Dalam Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP dengan memasukkan  aspek kecakapan hidup   personal (tanggung jawab dan berpikir kritis)  dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif pada soal-soal dan  bahan ajar matematika yang dikembangkan.   Kecakapan hidup sosial  (bekerja sama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan  dengan cara memilih metode pembelajaran  diskusi atau metode kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan  kemampuan bekerjasamanya berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam menerima sebuah kritik.
  1. Dalam  Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab
Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab, kemandirian, kepercayaan diri diintegrasikan  dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan dan contoh-contoh teks yang menggambarkan pentingnya kemandirian, tanggung jawab,   dan  kepercayaan diri. Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel untuk memilih topik-topik  teks/ cerita/ drama  yang berguna untuk membentuk  kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri. Selain itu, kepercayaan diri juga dapat dibentuk melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk presentasi di depan teman-temannya (berpidato di depan teman, berwawancara, bermain peran, dan sebagainya). Kecakapan bekerjasama dan  menghargai orang lain,   juga    dapat diintegrasikan dengan memilih kegiatan pembelajaran berupa diskusi kelompok, diskusi berpasangan atau  JIGSAW untuk membelajarkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.
Indikator:
1.                  Santri mampu membaca, berbicara, dan menulis dengan efektif dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
2.                  Memiliki ketrampilan menulis Alquran dengan khot nashi juz 30 dan 29.
3.                  Nilai Ujian Nasional/Sekolah  dengan skor minimal 8,50.
4.                  Lulus Ujian TOEFL dan TOAFL dengan skor minimal 400
Program Kegiatan :
1.      Rekayasa lingkungan berbahasa dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
2.      Bimbingan Belajar dan Program Intensif Bahasa Inggris
3.      Tasyji’ rutin dari Sekolah dan controling
4.      Mahkamah Lughoh
5.      Muhadatsah
6.      Orkestrasi lingkungan dan penempelan kosa kata
7.      Pionering
8.      Bahasa pengantar PBM dengan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris
9.      Menjalankan slogan “ NO ENGLISH OR OR ARABIC NO SERVICE”
10.  Mengundang native speaker
11.  Gerakkan Mengarang dalam Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris
12.  Pentas Bahasa
13.  Pidato,Kultum, dan Pembacaan Hadits  dengan menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
14.  Bekerjasama dengan lembaga penyelenggara Ujian TOEFL dan TOAFL.
  1. Dalam Mata Pelajaran Sains
Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih model pembelajaran yang bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap fenomena-fenomena  di sekitar yang  terkait dengan kompetensi dasar. Tanggung jawab diintegrasikan dengan memilih materi- materi berkaitan dengan tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain. Misalnya, pada waktu membelajarkan KD Zat Aditif  guru memilih peristiwa-peristiwa  menakutkan yang berkaitan dengan dampak  zat-zat kimia pada makanan atau obat-obatan terhadap jiwa manusia, peristiwa yang menggambarkan dampak penggunaan zat kimia terhadap lingkungan, peristiwa-peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap remaja.    Dengan pemilihan materi-materi yang kontekstual tersebut diharapkan secara tidak langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerja sama  dan kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan pembelajaran yang berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok
  1. Dalam Mata Pelajaran IPS
Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain dapat diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran  bermain peran atau langsung mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan pembahasan pada kompetensi dasar. Misalnya, pada pembahasan ekonomi yang bermoral siswa dapat ditugasi untuk mewawancarai  penjual sayur, tukang sol sepatu, pengemis, dan sebagainya. Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain juga dapat dintegrasikan  dengan cara memilih metode pembelajaran simulasi untuk menyelamatkan diri dari berbagai bencana yang sering terjadi di daerahnya. Misalnya, guru IPS di Jogya  dan Bengkulu memperdalam materi tentang gempa  dan  memilih berbagai metode simulasi untuk menyelamatkan diri dari gempa;  guru IPS di Aceh, Banyuwangi, NTT memperdalam materi tentang tsunami dan menggunakan  metode simulasi mempraktikkan cara menyelamatkan diri dari bencana tsunami.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel