
Gejala-Gejala Atmosfer Dan Hidrosfer
Mendeskripsikan Gejala-Gejala Yang Terjadi Di Atmosfer Dan
Hidrosfer Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan
A.
Pengertian
atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara atau gas yang menyelubungi bumi,
yang terdiri atas beberapa gas. Gas-gas tersebut antara lain Nitrogen (N2)
sebesar 78,08%, Oksigen (02) sebesar 20,94%, Argon (Ar) sebesar 0,93%, dan
Karbondioksida (C02) sebesar 0,03%, sisanya terdiri atas gas-gas lain yang
jumlahnya sangat sedikit
B.
Sifat-sifat
fisik atmosfer
- Transparan
terhadap beberapa bentuk radiasi.
- Elastis
dan dinamis sehingga dapat mengembang dan mengerut.
- Tidak
berwarna, tak berbau, dan tidak dapat dirasakan. Udara dapat dirasakan
kalau udara tersebut bergerak atau dalam bentuk angin.
4. Memiliki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
5. Terdiri atas beberapa gas (nitrogen, oksigen, argon,
karbondioksida, dan sebagainya).
6. Terdiri atas beberapa lapisan
C. Cuaca
dan iklim
Cuaca adalah nilai rata-rata keadaan dan kejadian alam didalam
udara (lapisan atmosfer bagian bawah) dalam waktu sesaat dan tempat yang
relatif sempit. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun
yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas.
C.
Unsur-unsur
cuaca dan iklim
1.
Suhu Udara (Temperatur Udara)
Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan
molekul dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau
skala Reamur.
2.Tekanan
Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan
udara. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara dinyatakan dengan
milibar (mb). Ahli meteorologi mengukur tekanan udara dengan menggunakan
barometer.
3.
Kelembaban Udara
Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya uap air yang terkandung
dalam udara. Alat yang digunakan untuk menghitung kelembapan udara adalah
hygrometer
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari
tekanan maksimum ke tekanan minimum. Alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin dinamakan anemometer, satuan yang digunakan adalah knot per
jam.
5. Awan
Awan adalah kumpulan tetesan air di udara.
Awan terjadi karena adanya pengembunan (kondensasi) uap air di udara yang
melampaui titik jenuh.
6. Panas Matahari
Panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap. Apabila penguapan
ini terjadi terus-menerus, uap air akan berubah menjadi awan. Pembentukan awan
yang terjadi terus-menerus menyebabkan awan menjadi semakin tebal, lalu berubah
menjadi butir-butir air dan akhirnya jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.
D.
Pengertian
hujan
Hujan
adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan yang berasal dari atmosfer
yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi) berwujud cairan.
E.
Tipe-tipe
hujan
1.
Hujan Orografis (Hujan Relief)
Hujan orografis biasanya terjadi di kawasan pegunungan atau
perbukitan. Hujan orografis terjadi karena adanya penguapan di daerah lautan.
Sehingga udara lautan menghangat karena mengandung banyak uap air.
2. Hujan Konveksi
Hujan konveksi atau disebut juga hujan zenith biasanya terjadi di
kawasan yang berada pada 23,5O LU atau LS. Hujan konveksi terjadi karena adanya
pemanasan udara di atas daratan akibat proses konduksi.
3.
Hujan Konvergen
Hujan konvergen atau disebut juga hujan frontal biasanya terjadi di
kawasan yang beriklim tropis. Hujan konvergen terjadi karena adanya pertemuan
udara panas dengan udara sejuk. Udara panas yang memiliki masa yang lebih
ringan akan naik ke atas udara sejuk.
4. Hujan Asam
Hujan asam terjadi tidak disebabkan karena faktor-faktor alam.
Hujan asam adalah hujan yang airnya mengandung zat-zat pencemar, sehingga air
hujannya kotor. Selain kotor, air hujan asam bersifat asam dan bila membasahi
besi dapat menyebabkan korosi.