Dinamika Biosfer
Dinamika
Biosfer
- Karakteristik
Bioma Di Dunia
Bioma merupakan
sebuah ekosistem besar dan luas yang didalamnya terdapat berbagai flora dan
fauna yang di lindungi yang khas pada bioma tertentu. Di dalam sebuah bioma
biasanya terdapat tiga pelaku utama yaitu produsen, konsumen dan decomposer
(pengurai). Sebuah bioma biasanya terbentuk sesuai dengan letak geografis atau
letak astronomis. Bioma terbagi menjadi 6 jenis bioma utama dimana
masing-masing bioma memiliki karakteristik dan kekhasan tertentu.
Berikut beberapa
jenis bioma:
1. Bioma Stepa
Bioma atau juga
sering disebut sebagai padang rumput merupakan bioma yang terdiri dari rumput
sebagai flora utama yang ada di dalam bioma tersebut. Persebaran ini meliputi
daerah yang tidak memiliki manfaat curah hujan yang tinggi di sepanjang iklim
tropis dan subtropics.
Ciri-ciri bioma
stepa:
·
Memilki curah hujan yang sangat sedikit kurang lebih
hanya 25 mm per tahunnya.
·
Kelembapan udaranya sangat rendah karena kurangnya
air
·
Penguapan atau proses evaporasi tumbuhan sangat
cepat karena udara yang kering dengan tingkat penyerapanya lambat.
·
Keadaan
tanahnya sangat kering selain karena kurangnya air juga dikarenakan suhu udara
yang sangat panas mencapai 45 derajat pada siang hari namun di malam hari
sangat dingin hingga mencapai 0 derajat celcius.
2. Bioma Tundra
Bioma tundra
merupakan sebuah ekosistem dimana tumbuhan utamanya rumput dan tumbuhan kerdil.
Letaknya terdapat pada daerah yang memiliki suhu udara dingin dengan
jenis-jenis hujan yang berbeda dan kebalikan dari bioma tundra. Lokasinya
biasanya ada di daerh dekat kutub yang sangat dingin dengan suhu udara sangat
dingin seperti di daerah lingkar artik, Greenland, rusia utara, kanada,
finlandia dan selandia baru.
Ciri-ciri bioma
tundra:
§ Lokasinya
hampir semuanya tertutup oleh salju dan es
§ Memiliki
musim panas dan dingin yang sangat panjang
§ Usia
tumbuhan yang dapat hidup sangat pendek hanya berkisar maksimal 4 bulan
§ Binatang
yang dapat hidup merupakan tipikal hewan kutub seperti beruang kutub, kucing
kutub, penguin dan lain-lain.
3. Bioma Taiga
Ekosistem bioma
taiga merupakan hutan yang terdiri dari jenis-jenis hutan yang memiliki
tumbuhan yang spesifik saja yang mendominasi misalnya hutan pinus, conifer,
atau tumbuhan lainnya. Selain itu juga terdapat semak belukar dan rumput namun
jumlahnya sangat sedikit.
Ciri-ciri bioma
taiga:
v Musim panas
di bioma taiga sangat pendek jangka waktunya hanya berkisar 1 hingga 3 bulan
saja selebihnya merupakan musim dingin.
v Pada saat
musim dingin air dalam tanah akan membeku hingga mencapai 2 meter tingginya
v Jenis
tumbuhan yang dapat hidup sedikit saja hanya 2 atau 3 jenis tumbuhan saja
v Hewan yang
dapat hidup merupakan hewan berdarah dingin
4. Bioma Gurun
Dibandingkan
dengan bioma lainnya, bioma gurun disinyalir dianggap sebagai bioma yang paling
susah untuk hidup makhluk hidup di dalamnya karena memiliki cuaca yang sangat
ekstrim dimana pada saat siang hari udara akan terasa sangat panas dan pada
saat malam hari akan menjadi sangat dingin. Bioma gurun juga memiliki fungsi
gurun pasir serta kadar air dan kelembapan di bioma gurun sangat sedikit.
Ciri-cir bioma
gurun:
v Curah hujan
sedikit hanya berkisar kurang lebih 25 mm per tahun
v Evaporasi
atau penguapan sangat besar
v Kelembapan
tanah sangat rendah
v Tanah sangat
kering karena berupa pasir yang tidak bisa menyerap air
v Perbedaan
suhu udara antara siang dan malam sangat berbeda
5. Bioma Hutan
Hujan Tropis
Bioma hutan hujan
tropis terletak di daerah yang Indonesia yang memiliki iklim di Indonesia
seperti iklim tropis yang dilalui oleh garis katulistiwa. Curah hujan di daerah
ini sangat tinggi dan memiliki sinar matahari sepanjang tahunnya tanpa henti.
Ciri-ciri hutan
hujan tropis:
v Memiliki
curah hujan yang tinggi, setidaknya lebih dari 2000 mm per tahun , dengan
jumlah air yang sangat melimpah ini perlu diwaspadai jika hutan sudah mulai
gundul karena bisa terjadi banjir.
v Pohonnya
memiliki ketinggian mencapai 20 hingga 40 meter bahkan ada yang mencapai 60 m
v Sinar
matahari tersedia sepanjang tahun namun sinar tersebut tidak bisa masuk ke
dalam tanah karena terhalang lebatnya tumbuhan.
v Pohon
memiliki daun yang lebat dan hijau sepanjang tahun
v Memiliki
iklim kecil pada lingkungan sekitar permukaan tanah
v Terdapat
berbagai macam tumbuhan dan hewan.
v Pohon yang
memiliki kayu awet dan kuat biasanya tumbuh pada bioma hutan hujan tropis ini.
6. Bioma Hutan
Gugur
Bioma hutan gugur
ini juga bisa disebut sebagai hutan hujan sedang. Pengaruh letak astronomis
bioma hutan gugur ini terletak pada garis lintang 35 hingga 55 derajat di
bagian bumi bagia utara dan selatan. Persebarannya meliputi wilayah amerika
serikat bagian timur, kepualuan inggris dan benua Australia.
Ciri-ciri hutan
gugur:
v Curah hujan
terjadi secara merata berkisar pada 75 hingga 1000 mm per tahun
v Pohon
memiliki daun lebat dan hijau pada musim panas dan akan menggugurkan daunnya
saat musim panas.
v Jumlah
tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup sedikit saja
v Terdiri dari
4 musim yaitu dingin, gugur, panas dan semi, dengan musim panasnya hangat dan
musim dinginnya tidak terlalu dingin.
7. Bioma Sabana
Bioma sabana
merupakan ekosistem yang tidak banyak ditumbuhi tumbuhan hanya ditumbuhi padang
rumput dan pohon-pohon kecil. Bioma sabana terbagi menjadi dua jenis yaitu
sabana murni (yang masih memiliki tumbuhan asli) dan sabana campuran (sudah
memiliki berbagai jenis tumbuhan yang tidak asli).
Ciri-ciri bioma
sabana:
v Terdapat di
daerah katulistiwa
v Curah hujan
sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun
v Curah hujan
tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit
v Memiliki
drainase yang cuku baik
v Air di dalam
tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna
v Suhu udara
tidak terlalu ekstrim
v Kelembapan
udara agak kering
- Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Sebaran Flora Dan Fauna
Planet bumi adalah
sebuah tempat yang luar biasa. Lanskap alam yang beragam mulai dari pegunungan,
lembah, rawa-rawa, hingga ke dasar laut didiami oleh makhluk hidup yang hidup
saling berdampingan. Kondisi alam yang bervariatif adalah salah satu penyebab
perbedaan karakteristik fisik para penduduk bumi. Tentunya ciri fisik penduduk
Benua Eropa berbeda dengan penduduk di Benua Asia dan Afrika. Namun perbedaan
itu tidak semata-mata akibat kondisi alam tempat kita hidup, ada banyak faktor
yang mendorong perbedaan fisik manusia. Sebagai contoh atlet lari asal Benua
Afrika adalah pemegang rekor juara pertandingan lari di setiap event olahraga
internasional. Ternyata daya tahan tubuh orang Afrika memang lebih unggul dalam
lari maraton karena mereka besar dan tumbuh di alam Afrika yang terkenal keras
dan panas.
Faktor Penyebab
Persebaran Flora dan Fauna
Setiap negara
memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda satu sama lain. Bahkan kita
mengenal istilah flora dan fauna endemik yang merupakan hewan dan tumbuhan asli
daerah tersebut dan kita tidak akan pernah bisa menemukannya di tempat lain.
Berikut adalah faktor-faktor yang memicu persebaran flora dan fauna:
1. Faktor klimatik
Faktor klimatik
adalah kondisi iklim alam tempat dimana flora dan fauna tumbuh. Faktor iklim
terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
v Suhu
Suhu suatu tempat
mempengaruhi pertumbuhan dan persebaran flora dan fauna di dunia. Suhu
dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Hewan dan tumbuhan akan beradaptasi
sesuai suhu dimana ia tinggal. Fauna yang hidup di suhu dingin memiliki bulu
yang lebih tebal daripada fauna yang hidup di suhu panas. Flora juga tumbuh
sesuai dengan tingkat suhu dimana ia hidup. Tumbuhan membutuhkan serangkaian
cuaca yang berbeda untuk memastikan tumbuh kembangnya.
v Sinar
matahari
Sinar matahari
adalah makanan tumbuhan. Cahayanya membantu siklus fotosintesis di tanaman
hijau. Flora yang tumbuh di iklim sub tropis menyesuaikan diri dengan
ketersediaan sinar matahari. Di musim gugur saat udara dingin, tumbuhan
merontokkan daunnya menjelang musim dingin. Sedangkan tanaman di iklim tropis
selalu mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun sehingga tidak perlu
merontokkan daunnya.
v Kelembaban
udara
Kelembaban udara
menggambarkan uap air yang terkandung di dalam udara. Semakin lembab semakin
banyak pula uap air yang ada. Air adalah komponen penting bagi kelangsungan hidup
semua makhluk hidup. Selain itu air mempengaruhi serapan zat hara oleh akar
tumbuhan.
v Curah hujan
Intensitas curah
hujan di suatu tempat menentukan keberlangsungan hidup flora dan fauna di
dalamnya. Curah hujan yang turun menentukan kapasitas air yang dibutuhkan
tumbuhan untuk terus tumbuh. Kaktus yang berhabitat asli di padang pasir
diciptakan untuk mampu bertahan di bawah cuaca yang panas terik. Walaupun hujan
tak kunjung turun, kaktus akan mampu bertahan dalam jangka panjang. Sedangkan
untuk fauna, hewan ternak akan bertahan hidup dengan cadangan air yang banyak.
Air melimpah dihasilkan oleh hujan yang turun dengan intensitas tinggi. Pada
sapi perah misalnya, curah hujan menentukan perencanaan masa kawin yang paling
baik.
v Angin
Angin bertiup dari
tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Angin juga mempengaruhi jenis
tumbuhan dan hewan yang ada. Angin membantu penyebaran serbuk sari dari bunga
untuk menjamin keberlangsungan hidup suatu tanaman. Angin yang bertiup juga
membantu burung untuk terbang dan bermigrasi saat musim dingin ke tempat yang
lebih hangat.
2. Faktor Edafik
Faktor edafik
adalah faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan. Tanah yang subur
akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu hewan
juga akan lebih mudah menemukan makanan jika tanaman disekitarnya tumbuh subur
dan berbuah lebat. Faktor-faktor edafik yang mempengaruhi jenis flora dan fauna
antara lain:
v Keasaman
tanah
Tingkat keasaman
atau pH menentukan kesuburan tanah tersebut. Tanah masam akan membuat tumbuhan
tidak bisa berkembang. Tanah yang subur memiliki zat hara yang tinggi.
Kesuburan suatu tanaman ditentukan oleh kemampuannya menyerap zat hara yang
terkandung di dalam tanah. Jika tingkat pH terlalu rendah atau tinggi akan
berakibat buruk bagi pertumbuhan tanaman. Tanah terbaik bagi tumbuh-tumbuhan
adalah tanah dengan tingkat pH yang netral.
v Tekstur
tanah
Tekstur tanah yang
baik bagi tumbuhan adalah yang memiliki komposisi tanah lempung, pasir, dan
debu yang seimbang. Jika tanah terlalu kasar akan membuat tumbuhan sulit untuk
tumbuh. Sebagai contoh adalah ekosistem gurun. Tanah di gurun terdiri dari
pasir yang sangat kering. Tanahnya gersang dan hanya terdapat beberapa jenis
flora dan fauna yang dapat bertahan hidup di gurun. Pachypodium adalah tanaman
khas padang pasir yang berasal dari Benua Afrika. Tanaman ini tumbuh di tempat
kering sehingga ia mampu menyimpan air (tanaman sukulen). Batangnya lunak dan
tidak memiliki kayu, cadangan makanan disimpan di bonggol yang terletak di
pangkal batang. Tanaman ini berfungsi sebagai tanaman hias.
v Kandungan
air tanah
Tumbuhan
menggunakan akarnya untuk menyerap air di dalam tanah. Air tanah membantu
tanaman menyerap mineral yang diperlukan bagi keberlangsungan hidupnya.
v Struktur
tanah
Struktur tanah
adalah komposisi material yang membentuk tanah. Porositas adalah tingkat
kemampuan tanah untuk membuat air mengalir diantaranya. Sedangkan permeabilitas
adalah besar pori-pori diantara komposisi tanah. Kedua faktor tersebut
memainkan peran penting dalam penyediaan air bagi tumbuhan.
v Kandungan
udara di dalam tanah
Udara di dalam
tanah berperan dalam proses respirasi atau bernapas. Respirasi adalah
penguraian bahan makanan yang terjadi di stomata untuk menghasilkan energi.
3. Faktor
Fisiografi / Topografi
Faktor topografi
adalah tingkat kemiringan dan ketinggian suatu tempat. Ternyata faktor ini
mempengaruhi jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di suatu wilayah. Sebagai
contoh kambing gunung yang hidup di pegunungan terjal. Kambing gunung berbeda
dengan kambing yang biasa kita temui. Mereka memiliki bulu yang sangat tebal
karena habitatnya yang berada di pegunungan dengan tiupan angin yang kencang
dan suhu yang lebih dingin. Selain itu kambing gunung memiliki kemampuan
melompat-lompat di tebing yang tinggi dan terjal.
Flora yang tumbuh
di dataran tinggi juga berbeda dengan flora yang hidup di dataran rendah.
Sebagai contoh kita tidak akan bisa menemukan pohon teh yang tumbuh di tepi
pantai karena teh hanya bisa tumbuh di dataran tinggi yang sejuk. Begitupun
pohon kelapa hanya bisa ditemui di tepi pantai dan dataran rendah yang panas.
4. Faktor Biotik
Faktor biotik
terdiri dari tiga komponen yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Ketiganya
memiliki peran tersendiri terhadap keberlangsungan flora dan fauna.
v Peran
manusia
Manusia memiliki
peran yang sangat besar untuk menentukan kehidupan hewan dan tumbuhan. Salah
satu sifat manusia yang destruktif seringkali menjadi penyebab hilangnya
habitat asli suatu makhluk hidup. Sebagai contoh adalah hewan langka yang saat
ini sulit ditemukan di alam bebas..
v Peran hewan
Salah satu hewan
yang membantu persebaran tumbuhan adalah hewan penyerbuk. Hewan berjenis ini
menghisap madu dari bunga dan membawa serbuk sari terbang bersamanya. Serbuk
sari tersebut jatuh di bunga lainnya dan menyebabkan penyerbukan silang. Hewan
penyerbuk antara lain lebah madu, tawon madu, lalat bunga, kupu-kupu, ngengat,
burung kolibri, dan banyak lagi.
v Peran
tumbuhan
Peran tumbuhan
berkaitan erat dengan penyuburan tanah. Tanah yang subur dan gembur akan
membuat tumbuhan bertumbuh lebat dan mempengaruhi kehidupan hewan di
sekitarnya. Salah satu tumbuhan yang bermanfaat dalam persebaran flora fauna
adalah tumbuhan berjenis jamur. Salah satu jamur yang bermanfaat bagi tanaman
adalah Acetobacter sp yang berguna untuk menghambat fungi penyebab bercak pada
tanaman mentimun.
- Persebaran
Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia
Flora dan fauna di
Indonesia dikelompokan menjadi tiga daerah, yaitu daerah asia (asiatis), daerah
peralihan dan daerah yang mendapatkan pengaaruh dari Australia (australis)
antara Asiatis dengan peralihan dibatasi garis Wallace, sedangkan antara
peralihan dengan australis dipisahkan dengan garis Webber.
- Persebaran
Flora di Indonesia
Indonesia memiliki
beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar,
terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara lain
1) Hutan hujan tropis
Hutan ini
merupakan hutam rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain dari hutan
Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan
dan Papua. Cirinya adalah:
a) Pohonnya
besar, tinggi dan rapat
b) Berdaun lebar dan menghijau sepanjang
tahun
c) Keadaan didalam hutan gelap
d) Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan
anggrek
2) Hutan musim
Jenis ini sering
disebut hutan homogen karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis tanaman. Jenih
hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
ciri hutan ini adalah:
a) Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak
tidak terlalu rapat
b) Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya
jati
c) Hutan menghijau dimusim penghujan dan
meranggas pada kemarau
d) Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa
tumbuh
3) Stepa
stepaStepa
merupakan lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan. Jenis
padang rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan mengalami
kemarau cukup panjnag. Di Indonesia Stepa banyak terdapat di Sumbawa, flores
dan timor.
4) Sabana
sabanaSebana
memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di
sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamrau panjang dan bersuhu panas. Di
Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di Dataran Tinggi Gayo
(Aceh).
5) Hutan bakau atau Mangrove
mangroveTumbuh di
daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang mampu menaham
hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah dan pantai yang
banyak lumpurnya.
6) Padang lumut
Terjadi karena
pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di puncak-puncak
gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak Jayawijaya
b. Persebaran Fauna di Indonesa
Dunia hewan di
Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:
1) Fauna Tipe Indonesia Barat (Asiatis)
gajahFauna di
daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan binatang
asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui. Binatang
jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:
a) Harimau di jawa, Madura dan Bali
b) Beruang terdapat di Sumatera, dan
Kalimantan
c) Gajah terdapat di Sumatera
d) Badak terdapat di Sumatera
e) Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan
f) Jenis-jenis kera di Kalimantan dan
Sumatera
2) Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)
cendrawasihhFauna
bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di
sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil,
banyak terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah
Australis mendapatkan pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
a) Kanguru Pohon
b) Musang berkantong
c) Burung kasuari
d) Burung cendrawasih
e) Burung kakatua berjambul merah
3) Fauna Tipe Tengah (Peralihan)
komodoJenis fauna
di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fauna di
daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi,
Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan
a) Biawak dan komodo
b) Anoa
c) Babi rusa
d) Burung maleo
Persebaran
Fauna di dunia
Menurut alfret
Russel Wallace, persebaran fauna di dunia dikelompokkan menjadi enam wilayah,
yaitu:
v Wilayah
Neartik
Wilayah Neartik
meliputi seluruh daerah Greenland dan seluruh wilayah Amerika Utara. Hewan yang
terdapat di wilayah neartik antara lain antelop bertanduk cabang tiga, sejenis
tupai dari amerika utara (prairie dog), kalkun, burung biru, salamander, bison,
dan karibao (karibu)
v Wilayah
Neotropik
Wilayah ini
meliputi meksiko bagian selatan sampai amerika bagian selatan dan tengah. Di
wilayah ini sebagian beriklim tropis dan beriklim sedang. Hewan yang terdapat
diwilayah ini antara lain : kukang, armadillo, alpaca, kelelawar penghisap
darah, orang hutan, siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi. Kuda, tapir
(yang berbeda dengan tarir asia) dan kera.
v Wilayah
Australis
Wilayah ini
meliputi selandia baru, irian, dan Maluku serta pulau-pulau disekitarnya. Hewan
yang hidup di wilayah ini antara lain kangguru, trenggiling, koala, kasuari,
cendrawasih, kiwi, kura-kura, buaya, kakatua, burung penghisap madu dan burung
emu.
v Wilayah
Oriental
Wilayah oriental
meliputi Benua Asia beserta pulau-pulaunya yang dekat, diantaranya Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sri Langka, dn Filipina. Sebagian besar wilayah ini
beriklim tropis. Hewan spesifik di wilayah ini antara lain harimau, gajah,
gibbon, orang utan, dan badak bercula satu.
v Wilayah
Paleartik
Wilayah paleartik
meliputi hampir seluruh daratan Eurasia dan beberapa daerah tertentu anatar
lain Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris, dan Jepang. Hewan yang hidup antara
lain bison, landak, kucing kutub, dan menjangan kutub.
v Wilayah
Ethiopian
Wilayah etiopian
meliputi seluruh daratan benua Afrika, Madagaskar dan daratan Arab bagian
selatan. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain gorilla,
simpanse, antelop, burung unta, kuda nil, zebra, dan jerapah.